Selasa, 20 Maret 2012

HIDDEN LOVE


“Bus ! ” teriaknya sambil lari terengah-engah.
                Pak sopir pun langsung me-rem mendadak busnya. Aku yang berdiri di dalam bus hamper jatuh karenanya. Gadis itu langsung masuk dengan terengah- engah.
“makasihh pak sopir ” katanya sambil tersenyum lebar.
                Pak sopir hanya menggeleng.  Rambut hitam panjangnya terurai berantakan karena berlari tadi. Poni menyampingnya pun lepek karena berkeringat. Walaupun dengan kondisi seperti itupun dia tetap terlihat cantik. Yaa .. aku mengaguminya, sejak menjadi mahasiswa baru. Dia adalah Sita, dia teman sekampusku. Dia adalah seorang gadis yang ramah,cantik, dan menawan.  Aku adalah seorang yang pendiam, takut berinteraksi dengan orang lain, dan juga kikuk. Mungkin karena itu jarang ada teman yang mau mendekatiku. Tapi ketika Masa Orientasi dia mendekatiku, mengajakku berbicara, dan mau tersenyum kepadaku. Sejak itu, aku m ulai menyukainya. Berbeda denganku, dia adalah orang yang memiliki banyak teman, dia selalu menjadi pusat. Karena itulah sampai sekarang aku masih memendam perasaanku.
 “Aryo ! Hai ” dia menyapaku dengan semangat.
               Aku terkejut, tanpa sadar aku melamun sambil memandangnya.
“oh..hai Sit” jawabku sambil mengangguk kikuk.
               Dia mendekatiku, mengajakku bicara dan aku hanya bisa membalas obrolannya dengan jawaban-jawaban yang kikuk. Sejak saat itu aku sering bertemu dengan Sita di bus. Kami jadi sering mengobrol, aku sangat senang. Kami juga bercanda bersama. Kami pun jadi semakin dekat. Entah mengapa aku menjadi percaya diri bersamanya. Aku juga ingin menyatakan perasaanku kepadanya. Tapi dia akhir-akhir ini jarang naik bus. Kenapa ya ? Ah mungkin dia sedang tidak ingin. Baiklah aku akan mengatakanny besok, aku akan mencarinya di kampus.
                Keesokan harinya aku mencarinya di kampus. Aku ingin mengajaknya pulang bersama dan menyatakan perasaanku. Ah itu dia, aku menemukannya. Hehe jodoh memang tak kemana.
                “ hei Sii…”
                Belum selesai aku menyapanya, aku menjadi ragu. Aku melihat dia bersama seseorang. Dia bersama seorang lelaki.  Lelaki itu bertubuh tegap dan tinggi. Sita terlihat bahagia bersamanya. Mereka juga bercanda gurau sambil berjalan. Lelaki itu juga merangkul pundak kecil Sita. Mereka terlihat menuju sebuah sepeda motor tipe ninja. Setelah itu mereka pergi menaiki motor itu.
                Siapa lelaki itu ? haha.. betapa bodohnya aku masih mempertanyakan hal itu. Seharusnya aku sudah sangat mengerti melihat kejadian tadi. Dia adalah kekasih Sita.